Ketua Perhimpunan Donor Darah Indonesia (PDDI) DKI Jakarta, Irjen Pol (Purn) Pudji Hartanto, mengajak masyarakat menjadikan donor darah sebagai gaya hidup atau lifestyle. Imbauan itu disampaikan saat pelantikan Pengurus PDDI Jakarta periode 2024–2029 di Kantor Wali Kota Jakarta Pusat, Selasa, (15/10/2024).
Dalam keterangan tertulisnya, Pudji menegaskan bahwa donor darah bukan hanya aktivitas kemanusiaan, tetapi perlu menjadi kebiasaan masyarakat urban yang sadar kesehatan dan kepedulian sosial. “Jadikan perilaku donor darah sebagai gaya hidup untuk masyarakat Jakarta,” ujarnya.
Untuk mewujudkan hal tersebut, Pudji menyampaikan sejumlah strategi. Salah satunya adalah memperluas kegiatan donor darah di lingkungan kampus. Menurutnya, perguruan tinggi merupakan ruang strategis yang dihuni generasi muda yang aktif dan memiliki potensi besar menjadi pendonor rutin.
Selain kampus, PDDI juga akan mendorong kegiatan donor darah digelar di pusat perbelanjaan. Pudji menilai, pusat perbelanjaan menjadi lokasi ideal karena pengunjungnya merupakan masyarakat yang umumnya dalam kondisi sehat.
“Dengan demikian, orang yang ke pusat perbelanjaan bisa mendonorkan darahnya sambil rekreasi,” katanya. Ia menyebut pendekatan tersebut juga memberi pengalaman donor yang lebih santai dan mudah dijangkau.
Strategi ketiga adalah menyasar pemukiman warga. Program donor darah berbasis komunitas ini dinilai mampu menjangkau lebih banyak masyarakat dan memperkuat budaya gotong royong di tingkat lingkungan.
“Sesuai arahan Ketua Umum Bapak Adang Darodjatun, kita harus memasifkan kegiatan donor darah di tiga lokasi tersebut,” kata Pudji.
Sementara itu, Wakil Ketua PDDI DKI Jakarta, Mohammad Dawam, menjelaskan bahwa dorongan donor darah sebagai gaya hidup lahir dari filosofi tentang darah itu sendiri. Ia menyebut, darah adalah elemen vital bagi kehidupan, dan donor darah adalah tindakan memberi kehidupan dari seseorang yang hidup kepada orang lain yang membutuhkan.
“Sehingga, sudah selayaknya donor darah menjadi gaya hidup, sebab hal tersebut merupakan bentuk rasa syukur bagi orang yang hidup untuk memberikan kehidupan bagi orang yang membutuhkannya,” tuturnya.
Dawam menambahkan, PDDI DKI Jakarta saat ini berfokus pada empat aspek penting dalam mendukung kegiatan donor darah, yaitu koordinasi, komunikasi, kendali, dan informasi. Keempat fungsi tersebut menjadi pilar bagi efektivitas pengelolaan kegiatan donor darah di Ibu Kota.
Menurutnya, sistem kerja yang terkoordinasi adalah kunci untuk memastikan kegiatan donor darah dapat berlangsung rutin, tepat sasaran, dan dapat memenuhi kebutuhan darah PMI secara berkelanjutan.
PDDI DKI Jakarta berharap seluruh masyarakat, khususnya generasi muda, dapat berperan aktif dalam kegiatan donor darah. Selain membantu sesama, donor darah disebut juga memiliki manfaat kesehatan bagi pendonornya.
Dengan pelantikan pengurus baru ini, PDDI Jakarta menegaskan komitmennya untuk memperkuat gerakan donor darah sukarela dan memperluas edukasi publik tentang pentingnya donor darah sebagai gaya hidup masyarakat modern.



