Dari Polisi untuk Kemanusiaan: Sebuah Perjalanan Hidup dan Dedikasi Irjen Pol (Purn) Drs. Pudji Hartanto Iskandar, MM

Di balik sosok tegas seorang jenderal polisi, ada pribadi yang selalu percaya bahwa setiap langkah pengabdian adalah ladang kebaikan. Itulah yang tercermin dalam perjalanan hidup Irjen Pol (Purn) Drs. Pudji Hartanto Iskandar, MM—seorang pemimpin yang mengabdikan puluhan tahun hidupnya untuk menjaga, melayani, dan memberi makna pada kata kemanusiaan.

Lahir pada 24 Agustus 1959, perjalanan beliau dimulai dari lorong-lorong pendidikan di Akademi Kepolisian (Akpol). Sejak lulus pada tahun 1983, satu demi satu tanggung jawab besar dipercayakan kepadanya. Beliau pernah memimpin sebagai Kapolsek, Kapolres, hingga diberi amanah besar sebagai Ajudan Wakil Presiden Republik Indonesia—posisi yang hanya dipilih untuk mereka yang benar-benar dipercaya.

Perjalanan itu terus menanjak. Beliau memimpin satuan wilayah, bertugas sebagai Wakapolda Banten, hingga akhirnya mengemban jabatan prestisius sebagai Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri. Dalam tugas itu, beliau ikut mewarnai era modernisasi sistem lalu lintas Indonesia, memperbaiki layanan, dan meningkatkan keselamatan masyarakat di jalan raya.

Sebagai Gubernur Akademi Kepolisian (Akpol), beliau membentuk generasi baru perwira kepolisian—bukan hanya cerdas, tetapi berintegritas. Kemudian diamanahi menjadi Kapolda Sulawesi Selatan dan Barat, beliau memimpin penegakan hukum dan keamanan dengan pendekatan humanis serta kedekatan pada masyarakat.

Dan ketika masa dinas di Polri berakhir, pengabdian beliau tak berhenti. Beliau melanjutkan kiprah di sektor pelayanan publik sebagai Direktur Jenderal Perhubungan Darat di Kementerian Perhubungan RI, sekaligus terlibat dalam penguatan fungsi pengawasan Polri melalui Kompolnas.

Namun, ada satu bab penting dalam perjalanan beliau yang sangat dekat dengan nilai kemanusiaan: pengabdian dalam dunia kerelawanan.

Menjadi Ketua PDDI DKI Jakarta: Ketika Pengabdian Menemukan Rumah Barunya

Kini, Irjen Pol (Purn) Drs. Pudji Hartanto Iskandar, MM memimpin Perhimpunan Donor Darah Indonesia (PDDI) Pengurus Daerah DKI Jakarta. Di sinilah energi dan pengalaman panjang beliau berpadu dengan semangat kemanusiaan.

Beliau percaya bahwa setetes darah bukan hanya menyelamatkan nyawa—tetapi juga menjadi penghubung kebaikan antar manusia. Karena itu, di bawah kepemimpinannya PDDI DKI Jakarta terus bergerak:

• Mengajak masyarakat untuk menjadi pendonor darah sukarela,

• Menciptakan kampanye kemanusiaan yang menyentuh hati,

• Memperkuat kolaborasi dengan PMI, komunitas, dan lembaga sosial,

• Serta membuka ruang bagi siapa pun untuk terlibat dalam aksi peduli sesama.

Dalam setiap pertemuan, beliau sering mengingatkan bahwa kemanusiaan tidak mengenal seragam, pangkat, ataupun jabatan—kemanusiaan adalah panggilan hati. Prinsip itu pula yang membuat PDDI DKI Jakarta semakin hidup sebagai wadah kepedulian masyarakat Jakarta.

Di tangan beliau, PDDI DKI Jakarta tidak hanya menjadi organisasi, tetapi gerakan. Gerakan yang mengajak masyarakat untuk menolong tanpa pamrih, memberi tanpa ragu, dan peduli tanpa batas.

Kini, setelah puluhan tahun mengabdi bagi negara, beliau memilih tetap berada di garis depan kemanusiaan. Sebab bagi beliau, pengabdian yang paling mulia adalah ketika mampu membuat orang lain bertahan hidup, tersenyum, dan kembali memiliki harapan.

Data Dasar

• Nama : Pudji Hartanto Iskandar.

• Lahir : 24 Agustus 1959, Sukabumi / Jawa Barat.

• Pendidikan: Lulus dari Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1983.

• Pangkat terakhir: Inspektur Jenderal Polisi (Irjen Pol), Purnawirawan Polri.

Karier & Jabatan Penting

Pudji Hartanto memiliki karier panjang di Polri dengan berbagai posisi strategis. Berikut beberapa jabatan yang pernah diembannya.

• Kapolsek (awalnya di Sumatera Barat) dan Kapolres pada berbagai daerah/penugasan.

• Ajudan Wakil Presiden RI (saat masa jabatan wakil presiden) — menunjukkan kepercayaan tinggi di tingkat nasional.

• Wakapolda Banten; pejabat di lingkungan Polri di berbagai unit seperti Karo Binpolsus PPNS Sdeops Polri.

• Kapolda Kepulauan Riau (Kepri).

• Kepala Korps Lalu Lintas Korlantas Polri (periode 2012–2014).

• Gubernur Akademi Kepolisian (Akpol) 2014–2015.

• Kapolda Sulawesi Selatan & Sulawesi Barat (Sulselbar) 2015–2016.

• Setelah pensiun dari Polri (2016), ia diangkat sebagai Kementerian Perhubungan Republik Indonesia (Kemenhub) sebagai Dirjen Perhubungan Darat — jabatan di luar Polri.

• Periode masa jabatan Dirjen Hubdat: 7 April 2016 – 18 Agustus 2017.

• Saat ini tercatat juga sebagai anggota / komisioner di Kompolnas RI — badan/pengelola kepolisian nasional yang bersifat pengawas/komisi.

Ciri-ciri & Reputasi

• Beliau dikenal berpengalaman luas di bidang lalu lintas dan manajemen kepolisian — karena banyaknya jabatan di bidang traffic (Korlantas), wilayah (Kapolda), dan pendidikan (Gubernur Akpol).

• Memiliki catatan sebagai pejabat yang dipercaya di banyak posisi berbeda — dari Polri ke pemerintahan sipil (Kemenhub), menunjukkan fleksibilitas dan reputasi baik.

• Terlibat juga dalam kontrol dan pengawasan kepolisian pasca masa aktif, lewat komisi seperti Kompolnas.

Catatan Tambahan / Publikasi & Aktivitas Pasca-Pensiun

• Setelah pensiun dari Polri dan menjabat Dirjen Hubdat, beliau juga aktif di Kompolnas — menunjukkan komitmen terhadap pengawasan kepolisian dan pelayanan publik.

• Beberapa media menyebut terkait aktivitas sosial / minat terhadap isu lingkungan & konservasi — seperti keterlibatannya dalam program konservasi bersama yayasan lingkungan tertentu.